The Important Role of Community Figures in Efforts to Maintain Religious Harmony in Ngampin Village, Ambarawa District, Semarang Regency

Authors

  • Moh Rizqy ‘Ubaidillah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
  • Zulfa Fadilla Ludfiana Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
  • Ervianti Ervianti Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
  • Laeli Noor Khafidhoh Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
  • Ulfia Aisyifa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
  • Chusnul Adib Achmad Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.59024/semnas.v3i2.500

Keywords:

Religious Harmony, Community Figures, Religious Moderation

Abstract

This research examines the role of community leaders in maintaining religious harmony in Ngampin Village, Ambarawa District, which has the characteristics of a multicultural society. This research uses a descriptive qualitative approach using in-depth interviews with community leaders and field observations during the period 17 October to 30 November 2024, which explores the dynamics of tolerance between religious communities. Based on statistical data, Ngampin Subdistrict has a diverse religious composition, namely 4,673 Muslims, 586 Catholics, 450 Protestants, 13 Hindus, and 7 people of other faiths. Research reveals that religious harmony is built through a comprehensive strategy, through the formation of the Religious Harmony Association (PKUB), preserving local Nyadran and Merti Dusun traditions, as well as a dialogical approach between religious communities. The findings show that success in maintaining harmony requires a high awareness of tolerance, local wisdom, and the active role of community leaders in reducing potential conflict.

References

Ahmadi, A. (2004). Sosiologi pendidikan. PT Rhineka Cipta.

Alfikri, M., Rizki, A., & Sudar. (2024). Moderasi beragama: Tantangan dan peluang dalam masyarakat multikultural. Al-Iktiar: Jurnal Studi Islam, 1(3), 204-210.

Almayana, N. (2021). Peran tokoh agama dalam menjaga kerukunan umat beragama di Desa Binanga Sombaiya Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar. (Skripsi). Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Alauddin Makassar.

Darmalaksana, W. (2021). Agama dan Pancasila perspektif multikultur untuk moderasi Indonesia. Kelas Menulis UIN SGD Bandung, 1-15.

Nazmudin, N. (2017). Kerukunan dan toleransi antar umat beragama dalam membangun keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Journal of Government and Civil Society, 1(1), 23-39.

Octaviana, D., & Ramadhani, R. (2021). Hakikat manusia: Pengetahuan (knowledge), ilmu pengetahuan (sains), filsafat dan agama. Jurnal Tawadhu, 5(2), 143-159.

Prasitiya, A., Darmawan, C., & Assoburu, S. (2024). Peran tokoh agama dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di Desa Metro Rejo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten Oku Timur. Pubmedia Social Sciences and Humanities, 1(3), 1-16.

Suryana, T. (2011). Konsep dan aktualisasi kerukunan antar umat beragama. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 9(2), 127-136.

Wulandari, S., Yuliatin, B., Basariah, & Zubair, M. (2024). Peran tokoh masyarakat dalam membangun sikap toleransi antar umat beragama (Studi di Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara). Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 9(1), 734-744.

Downloads

Published

2024-12-13

How to Cite

Moh Rizqy ‘Ubaidillah, Zulfa Fadilla Ludfiana, Ervianti Ervianti, Laeli Noor Khafidhoh, Ulfia Aisyifa, & Chusnul Adib Achmad. (2024). The Important Role of Community Figures in Efforts to Maintain Religious Harmony in Ngampin Village, Ambarawa District, Semarang Regency. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dan Ekonomi, 3(2), 60–66. https://doi.org/10.59024/semnas.v3i2.500

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.